Tuesday, September 30, 2008
IDUL FITRI
Dihari yang Fitri ini, sebagai manusia kita kembali menjadi fitrah, suci, dan bersih.. Insyaallah semua amal ibadah kita mendapatkan imbalan berkah dari Allah SWT ...
SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1429 H
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
ma'afkan segala kekhilafan yang disengaja maupun yang tidak disengaja
Selain saling mema'afkan, mari kita bersama-sama bersihkan hati, pikiran, perkataan dan perbuatan. Di hari kemenangan ini, semoga menjadikan jalan bagi kita untuk menuju manusia sempurna dengan ridlo Allah SWT. Dan yang paling penting, momentum di bulan Ramadhon kali ini bisakah menjadi dasar pelajaran untuk merubah sikap dan perilaku kita ke depan, menjadi lebih baik dari hari kemarin.
Saturday, September 27, 2008
AKHIRNYA
Tanpa direncanakan 'finally' kita (aku, mbak yanti, ade dan ichsan ditambah p untung) kemarin , Jum'at 26 Sept'08 nonton film LASKAR PELANGI di XXI MKG 3 ... horey... surprised .. emang kalo di planning2 suka nggak match ya mbak .. padahal yang namanya 'janjian' sama mbak yanti itu sudah terbilang puluhan, tapi masih aja ada melesetnya .. eh .. banyak ding .. kadang2 match, tapi nggak maksimal.. eh.. apaan ya.. sekalinya match.. buka puasa dengan pecel pincuk.. he..he.. lumayan.. trus yang lainnya banyak silapnya ye...
Tapi kali ini.. S U K S E S .... ye..ye.. thax ya mbak 'kadonya' .. trus ditambah lagi kita berbuka puasa bareng... wah .. saking luuuaaapeernya.. semua pesanan bisa ludes .. alhamdulillah .. nikmat sekali ... btw .. Laskar Pelangi sebagai film terbilang sukses dalam penyampaian pesannya, bahwa pendidikan itu tidak kenal batas, artinya setiap orang atau manusia berhak untuk mendapatkannya, apakah dia kaya, miskin, sehat atau cacat (punya kekurangan) .. dan pendidikan yang benar atau lengkap itu tidak hanya dengan mengasah pengetahuannya atau kepandaian otaknya saja tapi juga akhlak dan budi pekertinya harus diutamakan.
Secara keseluruhnya .. lumayan meskipun tidak kebooming AAC ... jadi penasaran baca ulang bukunya ...
Tapi kali ini.. S U K S E S .... ye..ye.. thax ya mbak 'kadonya' .. trus ditambah lagi kita berbuka puasa bareng... wah .. saking luuuaaapeernya.. semua pesanan bisa ludes .. alhamdulillah .. nikmat sekali ... btw .. Laskar Pelangi sebagai film terbilang sukses dalam penyampaian pesannya, bahwa pendidikan itu tidak kenal batas, artinya setiap orang atau manusia berhak untuk mendapatkannya, apakah dia kaya, miskin, sehat atau cacat (punya kekurangan) .. dan pendidikan yang benar atau lengkap itu tidak hanya dengan mengasah pengetahuannya atau kepandaian otaknya saja tapi juga akhlak dan budi pekertinya harus diutamakan.
Secara keseluruhnya .. lumayan meskipun tidak kebooming AAC ... jadi penasaran baca ulang bukunya ...
OUR ACTIVITY
The last 2 days, we had alot of new activies, why i said 'new', coz... it's very 'new situasion' mungkin tepatnya 'new enviromental' ... pokoknya dengan lingkungan dan 'taste' yang beda juga.
Tetap sih .. berkutat dengan pembuatan alias penyiapan terbitnya sebuah buku, tapi buku ini akan menjadi - that's special book.. dan menjadi buku terbaik kami ke 2 setelah buku DERAP LANGKAH - nya POLRI ...
Waktu itu sebenarnya tim kami, menerima limpahan tugas dari pihak lain untuk menyelesaikannya. Seperti biasa, tanpa perencanaan BB (Bos Besar) tahu2 disodori atau ditawari menyelesaikan sebuah buku. Awalnya seperti sebuah tugas yang sangat 'secret', akses dan tim yang terlibat semua undercover. Rasanya ada tantangan ... maklum tim ini sudah solid banget dan paling suka dengan tantangan .. semakin 'secret' .. jadi semakin seksi alias penasaran dan sekaligus tertantang...
Awalnya, pengambilalihan tugas itu asumsinya tinggal meneruskan..tapi ternyata kita harus start dari awal, yaitu menterjemahkan suatu 'ide' atau 'mimpi' lalu menuangkannya dalam bentuk buku. Hal hasil, karena dikejar waktu, tim buru sergap langsung didatangkan dari berbagai tempat untuk melengkapi tim 'inti' yang sudah ada.
Tim bekerja siang dan malam, tanpa kenal lelah .. yang namanya 'dummy' (contoh buku) itu dibuat berkali-kali, padahal uang yang dihabiskan untuk 1 dummy aja bisa jutaan ...
Ini masalah 'kredibilitas' and 'main point-nya sih.. tetap urusan periuk nasi .. karna kami sehari-hari hidupnya dari membuat buku, dari idenya, nulisnya, mengeditnya, layout sampai cetaknya lalu kemudian menjualnya.
For the last two days, tim pindah untuk sementara ke kawasan elite PI .. di rumah seorang pengusaha dan salah seorang designer papan atas Indonesia - Poppy Dharsono. Kami sedang 'ikut terlibat' menyiapkan bukunya. Buku tentang fashion, sejarahnya tektil dll ..
Ini pengalaman baru buat tim, ada nuansa dan 'taste' baru yang berbeda sama sekali dari kehidupan kami semua sebelumnya karena biasanya tim hanya berkutat dengan teks akademik dan popular, setelah buku Derap Langkah Polri yang memadukan teks dan Picture ... bukunya mbak Poppy ini akan menjadi buku ke 2 yang akan lahir lewat sentuhan tim kami, insyaallah .. mudah2an kerjasama ini membuka wawasan, pengalaman sekaligus keahlian tambahan buat seluruh tim juga tambahan networking yang lebih luas ... AMIN 3 x YRA ....
Tetap sih .. berkutat dengan pembuatan alias penyiapan terbitnya sebuah buku, tapi buku ini akan menjadi - that's special book.. dan menjadi buku terbaik kami ke 2 setelah buku DERAP LANGKAH - nya POLRI ...
Waktu itu sebenarnya tim kami, menerima limpahan tugas dari pihak lain untuk menyelesaikannya. Seperti biasa, tanpa perencanaan BB (Bos Besar) tahu2 disodori atau ditawari menyelesaikan sebuah buku. Awalnya seperti sebuah tugas yang sangat 'secret', akses dan tim yang terlibat semua undercover. Rasanya ada tantangan ... maklum tim ini sudah solid banget dan paling suka dengan tantangan .. semakin 'secret' .. jadi semakin seksi alias penasaran dan sekaligus tertantang...
Awalnya, pengambilalihan tugas itu asumsinya tinggal meneruskan..tapi ternyata kita harus start dari awal, yaitu menterjemahkan suatu 'ide' atau 'mimpi' lalu menuangkannya dalam bentuk buku. Hal hasil, karena dikejar waktu, tim buru sergap langsung didatangkan dari berbagai tempat untuk melengkapi tim 'inti' yang sudah ada.
Tim bekerja siang dan malam, tanpa kenal lelah .. yang namanya 'dummy' (contoh buku) itu dibuat berkali-kali, padahal uang yang dihabiskan untuk 1 dummy aja bisa jutaan ...
Ini masalah 'kredibilitas' and 'main point-nya sih.. tetap urusan periuk nasi .. karna kami sehari-hari hidupnya dari membuat buku, dari idenya, nulisnya, mengeditnya, layout sampai cetaknya lalu kemudian menjualnya.
For the last two days, tim pindah untuk sementara ke kawasan elite PI .. di rumah seorang pengusaha dan salah seorang designer papan atas Indonesia - Poppy Dharsono. Kami sedang 'ikut terlibat' menyiapkan bukunya. Buku tentang fashion, sejarahnya tektil dll ..
Ini pengalaman baru buat tim, ada nuansa dan 'taste' baru yang berbeda sama sekali dari kehidupan kami semua sebelumnya karena biasanya tim hanya berkutat dengan teks akademik dan popular, setelah buku Derap Langkah Polri yang memadukan teks dan Picture ... bukunya mbak Poppy ini akan menjadi buku ke 2 yang akan lahir lewat sentuhan tim kami, insyaallah .. mudah2an kerjasama ini membuka wawasan, pengalaman sekaligus keahlian tambahan buat seluruh tim juga tambahan networking yang lebih luas ... AMIN 3 x YRA ....
Wednesday, September 24, 2008
lanjutan
Krusialitas Otak Anak
Ilmuwan, dokter, dan sosiolog telah mendiskusikan bukti baru yang menunjukkan bahwa berbicara dengan bayi sebetulnya memiliki efek yang luar biasa terhadap perkembangan otak dan kemampuan untuk belajar.
Untuk itu, perpanjangan dukungan untuk para orangtua baru dan program kualitas kesehatan anak harus menjadi perhatian utama. Itu jika kita memang berniat untuk mendapatkan generasi yang lebih baik.
Studi-studi yang lama telah menekankan betapa pentingnya perawatan di masa awal kehidupan bayi untuk mempromosikan perkembangan kesehatan mereka. Tetapi banyak orang berpendapat bahwa otak sebetulnya telah ditentukan secara genetis ketika bayi itu lahir, dan yang paling diperlukan mereka pada bulan-bulan awal kehidupannya ialah kasih sayang. Akan tetapi, sebuah penelitian yang dilakukan pakar neurosains menunjukkan bahwa justru perawatan setelah kelahiran yang lebih berpengaruh ketimbang faktor genetika.
Mekanisme dari miliaran sel otak saling berhubungan dan berkembang menjadi sebuah jaringan yang membuat seorang anak menjadi cerdas, kreatif, dan adaptif. Dan kesemuanya itu tergantung dari bagaimana mereka dirawat di masa kecilnya.
Otak memang sesuatu yang mengagumkan. Pada awal perkembangannya, ia tumbuh dengan kecepatan yang mengagumkan. Ia berkembang dengan penambanhan 250 ribu neuron per menitnya.
Pada saat seorang bayi lahir, hampir semua neuronnya sudah lengkap. Dan pada usia 2 tahun, ukuran otak seorang bayi sebetulnya sudah 80 persen dari ukuran otak manusia dewasa. Bayi distimulasi oleh jangkauan penglihatan, sentuhan, dan penciuman. Tetapi penuturan dan kontak mata merupakan proses yang paling kompleks dalam perkembangan otak. Penuturan dan kemampuan bahasa tidak harus bersifat esoterik, atau dimengerti orang tertentu saja. Obrolan yang konstan dengan bayi dengan seorang dewasa yang menunjukkan perasaan kasihnya menjadi poin yang paling diperhitungkan. Hal itu berarti, anak-anak akan jauh lebih baik perkembangannya dengan seseorang yang verbal lagi sabar. Ini juga berarti beberapa orangtua akan membutuhkan bantuan yang lebih banyak untuk memahami proses terbangunannya pemikiran yang sehat, penuh rasa ingin tahu, dan aktif dari seorang anak, terutama sejak mereka lahir hingga mencapai usia 3 tahun.
Tindakan nyata yang sudah menjadi contoh umum ialah program nutrisi, imunisasi, dan kesehatan untuk membantu orangtua. Dan penyelenggaraan cuti hamil untuk para calon ibu. Selain itu, pengetahuan ibu akan perawatan anaknya sendiri juga memegang porsi yang tidak kecil.
Asupan Gizi
Sebuah penelitian di AS menyatakan, anak-anak usia sekolah dini yang ibu-ibunya mengkonsumsi ikan dengan kadar merkuri rendah di masa kehamilan mereka ternyata memiliki otak yang lebih cemerlang ketimbang rekan-rekan seumurannya.
Dalam uji verbal, visual, dan perkembangan motorik yang dilakukan ilmuwan, anak-anak itu memiliki proforma yang lebih baik. Ketika diteliti, ternyata asupan ikan yang potensial menjadikan anak cerdas harus dilakukan lebih dari 2 (dua) kali dalam seminggu, dan itupun dengan jenis ikan seperti tuna, salmon, dan sarden yang memang kaya akan omega-3 dan cenderung memiliki kandungan merkuri yang rendah.
Selain asupan gizi untuk bayi yang harus diperhatikan calon ibu, ada hal lain yang tidak kalah pentingnya, yakni pengkondisian berat badan, terutama bagi para ibu yang tergolong obesitas sebelum ia mengandung.
Penelitian yang dilakukan di California menunjukkan betapa ibu-ibu yang obes jauh sebelum mereka hamil, memiliki risiko yang tinggi untuk mendapatkan bayi dengan cacat di otak dan tulang punggung, terutama jika mereka cenderung bertambah beratnya di sekitar pinggang bukan di pinggul.
Kini semua orang harus mengerti dan paham bahwa seorang anak yang baru lahir ke dunia tidak hanya membutuhkan seseorang yang menjaganya tetapi juga seseorang yang memberinya fasilitas untuk sebuah hidup yang berkualitas. Setiap bentuk ketidakacuhan, apalagi ketidakacuhan oleh sebuah entitas bisa menjadi hal yang mematikan bagi bayi.
Ilmuwan, dokter, dan sosiolog telah mendiskusikan bukti baru yang menunjukkan bahwa berbicara dengan bayi sebetulnya memiliki efek yang luar biasa terhadap perkembangan otak dan kemampuan untuk belajar.
Untuk itu, perpanjangan dukungan untuk para orangtua baru dan program kualitas kesehatan anak harus menjadi perhatian utama. Itu jika kita memang berniat untuk mendapatkan generasi yang lebih baik.
Studi-studi yang lama telah menekankan betapa pentingnya perawatan di masa awal kehidupan bayi untuk mempromosikan perkembangan kesehatan mereka. Tetapi banyak orang berpendapat bahwa otak sebetulnya telah ditentukan secara genetis ketika bayi itu lahir, dan yang paling diperlukan mereka pada bulan-bulan awal kehidupannya ialah kasih sayang. Akan tetapi, sebuah penelitian yang dilakukan pakar neurosains menunjukkan bahwa justru perawatan setelah kelahiran yang lebih berpengaruh ketimbang faktor genetika.
Mekanisme dari miliaran sel otak saling berhubungan dan berkembang menjadi sebuah jaringan yang membuat seorang anak menjadi cerdas, kreatif, dan adaptif. Dan kesemuanya itu tergantung dari bagaimana mereka dirawat di masa kecilnya.
Otak memang sesuatu yang mengagumkan. Pada awal perkembangannya, ia tumbuh dengan kecepatan yang mengagumkan. Ia berkembang dengan penambanhan 250 ribu neuron per menitnya.
Pada saat seorang bayi lahir, hampir semua neuronnya sudah lengkap. Dan pada usia 2 tahun, ukuran otak seorang bayi sebetulnya sudah 80 persen dari ukuran otak manusia dewasa. Bayi distimulasi oleh jangkauan penglihatan, sentuhan, dan penciuman. Tetapi penuturan dan kontak mata merupakan proses yang paling kompleks dalam perkembangan otak. Penuturan dan kemampuan bahasa tidak harus bersifat esoterik, atau dimengerti orang tertentu saja. Obrolan yang konstan dengan bayi dengan seorang dewasa yang menunjukkan perasaan kasihnya menjadi poin yang paling diperhitungkan. Hal itu berarti, anak-anak akan jauh lebih baik perkembangannya dengan seseorang yang verbal lagi sabar. Ini juga berarti beberapa orangtua akan membutuhkan bantuan yang lebih banyak untuk memahami proses terbangunannya pemikiran yang sehat, penuh rasa ingin tahu, dan aktif dari seorang anak, terutama sejak mereka lahir hingga mencapai usia 3 tahun.
Tindakan nyata yang sudah menjadi contoh umum ialah program nutrisi, imunisasi, dan kesehatan untuk membantu orangtua. Dan penyelenggaraan cuti hamil untuk para calon ibu. Selain itu, pengetahuan ibu akan perawatan anaknya sendiri juga memegang porsi yang tidak kecil.
Asupan Gizi
Sebuah penelitian di AS menyatakan, anak-anak usia sekolah dini yang ibu-ibunya mengkonsumsi ikan dengan kadar merkuri rendah di masa kehamilan mereka ternyata memiliki otak yang lebih cemerlang ketimbang rekan-rekan seumurannya.
Dalam uji verbal, visual, dan perkembangan motorik yang dilakukan ilmuwan, anak-anak itu memiliki proforma yang lebih baik. Ketika diteliti, ternyata asupan ikan yang potensial menjadikan anak cerdas harus dilakukan lebih dari 2 (dua) kali dalam seminggu, dan itupun dengan jenis ikan seperti tuna, salmon, dan sarden yang memang kaya akan omega-3 dan cenderung memiliki kandungan merkuri yang rendah.
Selain asupan gizi untuk bayi yang harus diperhatikan calon ibu, ada hal lain yang tidak kalah pentingnya, yakni pengkondisian berat badan, terutama bagi para ibu yang tergolong obesitas sebelum ia mengandung.
Penelitian yang dilakukan di California menunjukkan betapa ibu-ibu yang obes jauh sebelum mereka hamil, memiliki risiko yang tinggi untuk mendapatkan bayi dengan cacat di otak dan tulang punggung, terutama jika mereka cenderung bertambah beratnya di sekitar pinggang bukan di pinggul.
Kini semua orang harus mengerti dan paham bahwa seorang anak yang baru lahir ke dunia tidak hanya membutuhkan seseorang yang menjaganya tetapi juga seseorang yang memberinya fasilitas untuk sebuah hidup yang berkualitas. Setiap bentuk ketidakacuhan, apalagi ketidakacuhan oleh sebuah entitas bisa menjadi hal yang mematikan bagi bayi.
RENUNGAN RAMADHAN
Bulannya seribu bulan, yang bermakna suci, penuh berkah dan ma'firrah, saatnya mohon ampunan juga merenung. Kita diwajibkan untuk bisa menahan semua nafsu duniawi. Tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tapi lebih daripada itu. Momentum ramadhan bukan saja membawa berkah spiritual, melainkan juga memiliki kohesivitas sosial serta rejeki tahunan.
Sadarkah kita, bahwa 'kesempatan' ini harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya, bukan hanya sekedar 'asal' melaksanakan atau 'asal' berbuat baik ataupun 'asal' bersedekah maupun berzakat. Bisakah kita masing-masing lebih memikirkan derajat ibadah yang dijalani dari tahun ke tahun, agar dapat lebih memiliki implikasi sosial yang berarti dalam perbaikan moralitas publik.
Berharap juga, bahwa ramadhan kali ini menjadi juga ajang penempaan diri menjadi seseorang yang lebih berperilaku jujur, adil, dan bertanggungjawab. Bukan hanya ajang mengejar setoran pahala atau mengurangi beban dosa.
Hidup ini singkat dan sementara, jika kita tidak banyak berbuat kebaikan maka hidup rasanya sia-sia. Mudahkah menjadi orang baik?... ketika dunia ini telah penuh dengan berbagai macam kejahatan. Dan orang tidak lagi bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana harta yang halal ataupun yang haram. Lupakah kita bahwa ada pengadilan yang seadil-adilnya di Akhirat nanti?... Saya memang tak sempurna, bahkan jauh dari sempurna, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, tapi paling tidak, saya berupaya untuk mendekati sempurna. Sebagai manusia biasa, rasanya saya ingin ramadhan ada disetiap bulan, agar bisa selalu introspeksi diri dan berbuat lebih baik lagi, terus dan terus... sehingga perdamaian yang sesungguhnya akan tercipta. Wah.. indahnya, tidak ada lagi orang yang saling menyakiti ...
Sadarkah kita, bahwa 'kesempatan' ini harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya, bukan hanya sekedar 'asal' melaksanakan atau 'asal' berbuat baik ataupun 'asal' bersedekah maupun berzakat. Bisakah kita masing-masing lebih memikirkan derajat ibadah yang dijalani dari tahun ke tahun, agar dapat lebih memiliki implikasi sosial yang berarti dalam perbaikan moralitas publik.
Berharap juga, bahwa ramadhan kali ini menjadi juga ajang penempaan diri menjadi seseorang yang lebih berperilaku jujur, adil, dan bertanggungjawab. Bukan hanya ajang mengejar setoran pahala atau mengurangi beban dosa.
Hidup ini singkat dan sementara, jika kita tidak banyak berbuat kebaikan maka hidup rasanya sia-sia. Mudahkah menjadi orang baik?... ketika dunia ini telah penuh dengan berbagai macam kejahatan. Dan orang tidak lagi bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana harta yang halal ataupun yang haram. Lupakah kita bahwa ada pengadilan yang seadil-adilnya di Akhirat nanti?... Saya memang tak sempurna, bahkan jauh dari sempurna, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, tapi paling tidak, saya berupaya untuk mendekati sempurna. Sebagai manusia biasa, rasanya saya ingin ramadhan ada disetiap bulan, agar bisa selalu introspeksi diri dan berbuat lebih baik lagi, terus dan terus... sehingga perdamaian yang sesungguhnya akan tercipta. Wah.. indahnya, tidak ada lagi orang yang saling menyakiti ...
Sunday, September 21, 2008
SITUASI TERKINI NEGERIKU
- * Kasus suap alias korupsi masih merajai pemberitaan media massa.. betapa menyakitkannya di tengah indeks kemiskinan meningkat, kasus korupsi juga ikut meningkat..
- * Tragedi Pasuruan.. pembagian zakat yang menelan korban jiwa. Niat dan perbuatan baik saja ternyata dapat berdampak nestapa, bagaimana dengan peran lembaga terkait?..apakah tingkat kepercayaan masyarakat pada lembaga pemerintah atau pemerintah sudah berkurang atau bahkan tidak ada?...
- * Pemerintah menghimbau rakyatnya untuk menghemat pemakaian listrik? Rasanya kok lucu ya... padahal semua listrik yang dipakai oleh rakyat itu dibayar oleh rakyat itu sendiri, telat 1 hari saja alias menunggak 1 hari pembayaran tagihan listriknya, ancamannya pasti diputus sambungan listriknya. Rakyat tidak bisa protes atau menyangkal untuk tagihan listrik yang harus dibayarnya, artinya, berapapun tagihan yang disodorkan kepada rakyat selaku konsumen pemakaian listrik, jumlah itulah yang harus kita bayar. Kalau selama ini pemerintah memberikan sambungan gratis atau tidak menarik pembayaran listrik pada rakyatnya, tentunya pemerintah juga berwenang untuk membatasinya... kan gratis...
- Gimana dong... tanpa dihimbaupun..rakyat sudah pasti berhemat..
BELAJAR UNTUK MEMA'AFKAN
Kebetulan saat ini kita tengah berada pada bulan Ramadhan, masa menjalankan ibadah berpuasa bagi umat Islam dan bulan di mana segala ma'af terbuka lebar...
Dari pengamatan, dalam kebanyakan budaya kita, masa ini senantiasa diiringi dengan acara saling memafkan, baik sebelum mulai menjalani puasa maupun pada saat Lebaran nanti.
Meski demikian, apa benar hanya pada masa-masa ini saja kita bisa mema'afkan? Bukankah sesungguhnya dalam hidup sehari-hari kita juga sering terlibat dengan tingkahlaku yang satu ini?
Arti ma'af
Dari jawaban umum, kita bisa mengartikan mema'afkan sebagai mengampuni kesalahan, tidak mendendam, memberi remisi, atau pembebasan.
Secara psikologis, mema'afkan merupakan proses menurunnya motivasi membalas dendam dan menghindari interaksi dengan orang yang telah menyakiti sehingga cenderung mencegah seseorang berespon destruktif dan mendorongnya bertingkahlaku konstruktif dalam hubungan sosial (Caullough, worthington, Rachal, 1997).
Banyak kejadian menyakitkan hati, misalnya dicaci, dibohongi, ditipu, dikhianati, dll yang membuat kita seringkali sulit memberi ma'af. Mengapa?
Fiksi
Menurut Janis Spring (1996), ada 5 (lima) anggapan keliru tentang mema'afkan yang mungkin membuat kita berhenti belajar melakukannya.
Dengan mempercayai fiksi-fiksi tersebut, maka sepertinya tingkahlaku mema'afkan jauh untuk bisa kita jangkau dan membuat kita jadi berpikir hanya orang suci atau nabi-lah yang dapat melakukannya karena harus dilakukan tanpa syarat, secara total dan dengan cara mengorbankan diri pribadi.
Fakta
Padahal menurut Spring, ahli psikologi klinis dari Yale University, AS, mema'afkan bukanlah tindakan yang bersih murni dan tidak mementingkan diri sendiri. Mema'afkan adalah bagian dari proses yang dimulai ketika kita berbagi rasa sakit hati setelah peristiwa menyakitkan berakhir dan akan berkembang begitu kita punya pengalaman mengoreksi diri, yang membangun kembali rasa percaya dan keakraban terhadap orang lain.
Untuk memperbaiki dugaan keliru tadi, kita perlu melihat kenyataan yang sesungguhnya terjadi pada kita sebagai manusia biasa agar dapat lebih mudah belajar mema'afkan kesalahan.
Fakta 1
Proses mema'afkan selalu berlangsung perlahan dan berlanjut sepanjang hubungan kita dengan orang tersebut. Mungkin saat ini kita hanya dapat mema'afkan kesalahan seseorang sebanyak 10 persen, dan begitu kita membina hubungan kembali kita mungkin dapat menambah dengan 70 persen, tetapi tak pernah lebih banyak lagi.
Hal di atas sah2 saja. Kita tak perlu menjadi orang baik bila kita mema'afkan secara total, kita juga tak perlu menjadi jahat bila tak bisa melakukannya. Kita hanya dapat memberi apa yang mampu kita berikan dan apa yang orang lain peroleh.
Fakta 2
Beberapa orang mungkin bertahan untuk mema'afkan karena melihatnya sebagai 'penghentian permusuhan/dendam', suatu kondisi di mana kepahitan lenyap digantikan rasa cinta dan kasih. Padahal sebenarnya tak ada orang yang mampu mencapai kondisi seperti itu.
Dalam hidup, luka psikis tak pernah sepenuhnya sembuh atau menghilang, ataupun secara ajaib digantikan hal positif lain. Yang benar, seperti halnya cinta yang matang, mema'afkan membolehkan adanya pertimbangan serempak antara perasaan yang bertentangan, gabungan dari rasa benci dan cinta.
Bila kita mema'afkan, kebencian kita tetap ada, tetapi diimbangi dengan kenyataan orang yang menyakiti tidaklah begitu buruk ataupun kita yang telah sangat naif.
Fakta 3
Sebenarnya, dengan mema'afkan bukan berarti kita mengingkari kesalahan pelaku atau ketidakadilan yang telah terjadi, tetapi hanya membebaskannya dari ganti rugi (retribusi).
Fakta 4
Beberapa orang tak mau mema'afkan karena berpikir, 'Mengapa saya harus membebaskan seseorang dari kewajiban memperbaiki kesalahannya?'
Padahal, dengan mema'afkan tidak berarti kita lemah atau harus membuat orang lain jadi tidak bertanggungjawab. Bila tujuan kita berkonsiliasi, mema'afkan memerlukan penebusan dari pelaku. Pema'afan yang sesungguhnya tak bisa diberikan sampai pelaku membayarkan melalui pengakuan, penyesalan, dan penebusan.
Fakta 5
Yang benar, bagaimanapun orang yang disakiti tak pernah akan lupa seperti apa kita telah diperdaya atau dikhianati, apakah kita mema'afkan atau tidak. Setelah bertahun-tahun berlalu, kita akan tetap bisa mengingatnya, tetapi hanya sebagai bagian dari suatu gambaran/potret yang juga melibatkan masa-masa kebersamaan lain yang lebih positif dengan pelaku.
(disarikan dari artikel psikologi yang ditulis oleh Agustine Dwiputri, psikolog dalam forum konsultasi Kompas Minggu, 21 September 2008)
Dari pengamatan, dalam kebanyakan budaya kita, masa ini senantiasa diiringi dengan acara saling memafkan, baik sebelum mulai menjalani puasa maupun pada saat Lebaran nanti.
Meski demikian, apa benar hanya pada masa-masa ini saja kita bisa mema'afkan? Bukankah sesungguhnya dalam hidup sehari-hari kita juga sering terlibat dengan tingkahlaku yang satu ini?
Arti ma'af
Dari jawaban umum, kita bisa mengartikan mema'afkan sebagai mengampuni kesalahan, tidak mendendam, memberi remisi, atau pembebasan.
Secara psikologis, mema'afkan merupakan proses menurunnya motivasi membalas dendam dan menghindari interaksi dengan orang yang telah menyakiti sehingga cenderung mencegah seseorang berespon destruktif dan mendorongnya bertingkahlaku konstruktif dalam hubungan sosial (Caullough, worthington, Rachal, 1997).
Banyak kejadian menyakitkan hati, misalnya dicaci, dibohongi, ditipu, dikhianati, dll yang membuat kita seringkali sulit memberi ma'af. Mengapa?
Fiksi
Menurut Janis Spring (1996), ada 5 (lima) anggapan keliru tentang mema'afkan yang mungkin membuat kita berhenti belajar melakukannya.
- Pema'afan terjadi secara total dan sekaligus.
- Ketika mema'afkan, perasaan negatif terhadap orang lain berganti menjadi perasaan positif
- Ketika mema'afkan seseorang, kita mengakui perasaan negatif kita padanya adalah salah atau tak dapat dibenarkan.
- Bila mema'afkan, kita tidak akan mendapat imbalan apapun.
- Bila mema'afkan seseorang, kita melupakan luka hati kita.
Dengan mempercayai fiksi-fiksi tersebut, maka sepertinya tingkahlaku mema'afkan jauh untuk bisa kita jangkau dan membuat kita jadi berpikir hanya orang suci atau nabi-lah yang dapat melakukannya karena harus dilakukan tanpa syarat, secara total dan dengan cara mengorbankan diri pribadi.
Fakta
Padahal menurut Spring, ahli psikologi klinis dari Yale University, AS, mema'afkan bukanlah tindakan yang bersih murni dan tidak mementingkan diri sendiri. Mema'afkan adalah bagian dari proses yang dimulai ketika kita berbagi rasa sakit hati setelah peristiwa menyakitkan berakhir dan akan berkembang begitu kita punya pengalaman mengoreksi diri, yang membangun kembali rasa percaya dan keakraban terhadap orang lain.
Untuk memperbaiki dugaan keliru tadi, kita perlu melihat kenyataan yang sesungguhnya terjadi pada kita sebagai manusia biasa agar dapat lebih mudah belajar mema'afkan kesalahan.
Fakta 1
Proses mema'afkan selalu berlangsung perlahan dan berlanjut sepanjang hubungan kita dengan orang tersebut. Mungkin saat ini kita hanya dapat mema'afkan kesalahan seseorang sebanyak 10 persen, dan begitu kita membina hubungan kembali kita mungkin dapat menambah dengan 70 persen, tetapi tak pernah lebih banyak lagi.
Hal di atas sah2 saja. Kita tak perlu menjadi orang baik bila kita mema'afkan secara total, kita juga tak perlu menjadi jahat bila tak bisa melakukannya. Kita hanya dapat memberi apa yang mampu kita berikan dan apa yang orang lain peroleh.
Fakta 2
Beberapa orang mungkin bertahan untuk mema'afkan karena melihatnya sebagai 'penghentian permusuhan/dendam', suatu kondisi di mana kepahitan lenyap digantikan rasa cinta dan kasih. Padahal sebenarnya tak ada orang yang mampu mencapai kondisi seperti itu.
Dalam hidup, luka psikis tak pernah sepenuhnya sembuh atau menghilang, ataupun secara ajaib digantikan hal positif lain. Yang benar, seperti halnya cinta yang matang, mema'afkan membolehkan adanya pertimbangan serempak antara perasaan yang bertentangan, gabungan dari rasa benci dan cinta.
Bila kita mema'afkan, kebencian kita tetap ada, tetapi diimbangi dengan kenyataan orang yang menyakiti tidaklah begitu buruk ataupun kita yang telah sangat naif.
Fakta 3
Sebenarnya, dengan mema'afkan bukan berarti kita mengingkari kesalahan pelaku atau ketidakadilan yang telah terjadi, tetapi hanya membebaskannya dari ganti rugi (retribusi).
Fakta 4
Beberapa orang tak mau mema'afkan karena berpikir, 'Mengapa saya harus membebaskan seseorang dari kewajiban memperbaiki kesalahannya?'
Padahal, dengan mema'afkan tidak berarti kita lemah atau harus membuat orang lain jadi tidak bertanggungjawab. Bila tujuan kita berkonsiliasi, mema'afkan memerlukan penebusan dari pelaku. Pema'afan yang sesungguhnya tak bisa diberikan sampai pelaku membayarkan melalui pengakuan, penyesalan, dan penebusan.
Fakta 5
Yang benar, bagaimanapun orang yang disakiti tak pernah akan lupa seperti apa kita telah diperdaya atau dikhianati, apakah kita mema'afkan atau tidak. Setelah bertahun-tahun berlalu, kita akan tetap bisa mengingatnya, tetapi hanya sebagai bagian dari suatu gambaran/potret yang juga melibatkan masa-masa kebersamaan lain yang lebih positif dengan pelaku.
(disarikan dari artikel psikologi yang ditulis oleh Agustine Dwiputri, psikolog dalam forum konsultasi Kompas Minggu, 21 September 2008)
TATA CARA SEDERHANA MEMBUAT KOMPOS
LANGKAH PERTAMA:
Membuat strarter untuk mempercepat proses pengomposan, misalnya EM4 (efektif mikroorganisme tipe 4). Bahan2nya bisa macam2 (yang ada disekitar kita). Contoh yang paling gampang, menggunakan tape/tapai (peuyeum singkong) 1 kg, terasi yg paling murah 1/4 kg, gula pasir 1/4 kg, air kelapa 5 gelas. Bahan tersebut dimasukkan ke dalam jerigen plastik ukuran 20 liter. Tambahkan air 10 liter, kemudian diaduk sampai lumat. Lalu, biarkan selama 7 hari dan jangan ditutup. Setelah itu, bahan tersebut sudah bisa dipakai sebagai starter untuk proses pengomposan. bahan cairan ini baunya seperti alkohol. Kita namakan bahan cairan ini dengan sebutan MOL (mikroorganisme lokal).
LANGKAH KE DUA:
Mengumpulkan bahan kompos (sampah), terdiri atas sampah organik yang ada di sekitar kita. Sampah organik yang masih segar berwarna hijau dicampur dengan sampah organik (daun2) yang sudah kering berwarna coklat. Bahan2 itu dirajang/potong halus kecil2 ukuran maksimum sekitar 3 cm. Jumlah yang hijau dan yang coklat seimbang, atau 1 banding 1, diaduk rata. Lebih bagus jika dicampur kotoran ternak. Jumlah total bahan kompos minimum 1/2 meter kubik.
LANGKAH KE TIGA:
Masukkan bahan2 tersebut dalam keranjang bambu. Kalau tidak ada, bisa dimasukkan dalam karung yang bolong2 dilubangi. Kemudian dibasahi dengan MOL. Setiap 3 hari diaduk, ditambah MOL. Pada minggu pertama akan terasa proses kompos ini mengeluarkan panas, bisa sampai 70 derajat celsius. Pada minggu ke dua, panas mulai menurun. Minggu ke tiga sudah mulai mendingin. Dan minggu terakhir, sudah dingin kembali, dan kompos sudah matang dengan warnanya coklat kehitaman seperti tanah. Giliran berikutnya bisa dimanfaatkan untuk tanaman.
Membuat strarter untuk mempercepat proses pengomposan, misalnya EM4 (efektif mikroorganisme tipe 4). Bahan2nya bisa macam2 (yang ada disekitar kita). Contoh yang paling gampang, menggunakan tape/tapai (peuyeum singkong) 1 kg, terasi yg paling murah 1/4 kg, gula pasir 1/4 kg, air kelapa 5 gelas. Bahan tersebut dimasukkan ke dalam jerigen plastik ukuran 20 liter. Tambahkan air 10 liter, kemudian diaduk sampai lumat. Lalu, biarkan selama 7 hari dan jangan ditutup. Setelah itu, bahan tersebut sudah bisa dipakai sebagai starter untuk proses pengomposan. bahan cairan ini baunya seperti alkohol. Kita namakan bahan cairan ini dengan sebutan MOL (mikroorganisme lokal).
LANGKAH KE DUA:
Mengumpulkan bahan kompos (sampah), terdiri atas sampah organik yang ada di sekitar kita. Sampah organik yang masih segar berwarna hijau dicampur dengan sampah organik (daun2) yang sudah kering berwarna coklat. Bahan2 itu dirajang/potong halus kecil2 ukuran maksimum sekitar 3 cm. Jumlah yang hijau dan yang coklat seimbang, atau 1 banding 1, diaduk rata. Lebih bagus jika dicampur kotoran ternak. Jumlah total bahan kompos minimum 1/2 meter kubik.
LANGKAH KE TIGA:
Masukkan bahan2 tersebut dalam keranjang bambu. Kalau tidak ada, bisa dimasukkan dalam karung yang bolong2 dilubangi. Kemudian dibasahi dengan MOL. Setiap 3 hari diaduk, ditambah MOL. Pada minggu pertama akan terasa proses kompos ini mengeluarkan panas, bisa sampai 70 derajat celsius. Pada minggu ke dua, panas mulai menurun. Minggu ke tiga sudah mulai mendingin. Dan minggu terakhir, sudah dingin kembali, dan kompos sudah matang dengan warnanya coklat kehitaman seperti tanah. Giliran berikutnya bisa dimanfaatkan untuk tanaman.
PESAN BUAT ORTU2
Sebagian besar orangtua mungkin memandang campurtangan mereka dalam kehidupan anak2nya terlebih kehidupan dan pilihan sekolah anak2nya beserta kegiatan2 di luar itu adalah suatu keharusan. Namun menurut Dr Ken Haller, profesor pediatrik di Saint Louis University School of Medicine, Missouri, Amerika Serikat, ada saat-saat tertentu anak2 harus dibiarkan untuk memilih dan atau menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Dengan begitu, anak2 akan belajar mengenal/mengukur kemampuan yang mereka punya dan butuhkan kelak jika mereka dewasa juga akan belajar mempertanggungjawabkan akan apa yang telah mereka pilih atau perbuat. Sedapatnya orangtua selalu mendorong anak untuk membicarakan masalahnya. Tetapi, biarkan mereka menemukan sendiri solusi dari permasalahan itu. Pemecahan masalah, kata Haller, membantu anak2 belajar dan tumbuh. Luangkan waktu untuk menemani dan membantu anak menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Jangan langsung memberikan jawaban walaupun soal dalam pekerjaan rumahnya terlihat sulit.
Tunjukkan persamaan peran kita sebagai orangtuan di rumah dan peran guru di sekolah. Sebagai orangtua, kita diharuskan mengetahui dengan jelas kebijakan2 apa saja yang telah di buat oleh sekolah di mana anak2 kita belajar, sehingga tidak ada kesalah pahaman atau persoalan di kemudian hari. Juga seluruh kegiatan mereka di luar itu.
Yang terpenting, tugas orangtua adalah menyiapkan anak menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan mandiri. Kurangi bertahap keterlibatan orangtua dalam kehidupan anak dan biarkan mereka menjalani kehidupan mereka sendiri.
(disarikan dari artikel pause, nasihat bagi orangtua di MI 21 September 2008)
Dengan begitu, anak2 akan belajar mengenal/mengukur kemampuan yang mereka punya dan butuhkan kelak jika mereka dewasa juga akan belajar mempertanggungjawabkan akan apa yang telah mereka pilih atau perbuat. Sedapatnya orangtua selalu mendorong anak untuk membicarakan masalahnya. Tetapi, biarkan mereka menemukan sendiri solusi dari permasalahan itu. Pemecahan masalah, kata Haller, membantu anak2 belajar dan tumbuh. Luangkan waktu untuk menemani dan membantu anak menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Jangan langsung memberikan jawaban walaupun soal dalam pekerjaan rumahnya terlihat sulit.
Tunjukkan persamaan peran kita sebagai orangtuan di rumah dan peran guru di sekolah. Sebagai orangtua, kita diharuskan mengetahui dengan jelas kebijakan2 apa saja yang telah di buat oleh sekolah di mana anak2 kita belajar, sehingga tidak ada kesalah pahaman atau persoalan di kemudian hari. Juga seluruh kegiatan mereka di luar itu.
Yang terpenting, tugas orangtua adalah menyiapkan anak menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan mandiri. Kurangi bertahap keterlibatan orangtua dalam kehidupan anak dan biarkan mereka menjalani kehidupan mereka sendiri.
Monday, September 15, 2008
KEJUTAN - memori yang hampir terlewat
Sepulang umroh bersama suami pada bulan ramadhan tahun 2004, saya merasakan sesuatu yang tidak lazim. Umroh kali itu, tanpa persiapan apa2, ditengah prahara kehidupan yang sedang rapuh, ditimpa berbagai persoalan dalam kehidupan perkawinan kami dan persoalan2 lain yang datang bertubi. Alhamdulillah, saya dituntun untuk segera mengambil suatu langkah, yang begitu disadari kini, adalah langkah yang sangat tepat, yaitu memutuskan untuk berumroh. Tanpa berunding dengan suami terlebih dahulu, saya ambil seluruh simpanan saya bertahun-tahun untuk mendaftar sebagai jama'ah umroh di salah satu biro perjalanan. Semua proses pendaftaran lancar, ketika suami saya beritahu, alhamdulillah tanggapannya positif meskipun 'agak' terkejut karena kesannya mendadak.
Selama di Tanah Suci, setiap saya memasuki masjid, saya selalu merasa merinding, tapi hanya sebelah kiri atau bagian kiri tangan saya. Awalnya saya tidak punya prasangka atau firasat apa2, saya anggap wajar2 saja kalau saya terharu atau merinding ketika itu, maklum inilah kali pertama saya berkesempatan berkunjung ke Tanah Suci, Subhanallah Ya, Allah .. berulang-ulang saya mengucap syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan pada kami.
Begitu seterusnya setiap kali saya masuk ke masjid ataupun selesai shalat. Puncaknya ketika selesai tawaf wada' dan selesai shalat sunnah di dekat Ka'bah, yang namanya merinding itu tetap saja ada dan 'cuma' disebalah kiri badan saya. Saya langsung bersujud dan berdoa, semoga hal itu merupakan isyarat yang baik, kalaupun hal ini merupakan isyarat yang tidak baik, semoga dengan ijin Allah SWT, saya dapat mengatasinya dengan baik, anggap saja sebagai 'hadiah' yang nilainya tak terhingga. Dengan kepasrahan penuh, saya siapkan diri dan mental saya baik2.
Kami kembali ke Indonesia kira2 10 hari menjelang Idul Fitri. Sampai di rumah, saya sibuk mempersiapkan segala keperluan untuk Lebaran juga beres2 rumah karena pasti kami sekeluarga akan mudik ke Jatim. Di tengah kesibukan beres2 dll, setiap malam menjelang tidur tangan kiri saya terasa pegal dan linu. Awalnya saya tidak curiga, tapi lama2 saya berpikir, kenapa yang pegal tangan kiri? kan yang bekerja selalu tangan kanan?.. iseng2 saya raba payudara sebelah kiri..saya terkejut..kok..terasa ada seperti benjolan sebesar bakso.. saya coba periksa sendiri dengan teknik deteksi dini yang sering kita baca di majalah, koran dll.. benjolan itu semakin terasa. Untuk memastikannya, saya minta suami untuk merabanya, dan dia juga merasa ada benjolan sebesar bakso di samping payudara saya dengan arah jarum jam 3 dan 6.
Seminggu setelah Lebaran, saya sempatkan waktu untuk kontrol ke dokter, karena 'agak' cemas, saya konsultasi dulu dengan seorang teman wanita yang berprofesi sebagai dokter. Dengan perasaan tegar saya jalani seluruh prosesi pemeriksaan, dari USG, Mammografi yang sakitnya minta ampun.. lalu USG 4 dimensi untuk meyakinkan bahwa hasil USG dan Mammografi itu benar2 valid. Setelah semua hasil dipastikan 'valid', teman saya yang dokter itu berusaha untuk menjelaskannya pada saya. Dia terlihat sangat sedih, jadi semua keterangannya semakin membuat saya bingung, daripada saya tambah bingung, saya lalu bilang: kalau hasilnya memang mengkhawatirkan, anggap saja itu merupakan 'hadiah' dari Allah SWT untuk saya, dan saya harus bisa menerimanya dengan tabah, mudah2an ada pahala atau hikmah di balik semua ini. Teman saya langsung memeluk saya sambil menangis dan berkata berkata: mbak iing kok tabah banget sih. Alhamdulillah, mudah2an saya akan tetap tabah.
Berita itu langsung saya kirimkan ke kakak ipar saya yang berprofesi sebagai dokter di Surabaya sesuai saran suami. Begitu menerima semua hasil pemeriksaan saya, beliau langsung memutuskan bahwa saya harus segera berangkat ke Surabaya untuk menjalani pemeriksaan atau tindakan selanjutnya. Kamu berkejaran dengan waktu ing... saya masih menanggapi dengan ringan tanpa prasangka apa2, semua tampak sibuk tapi lesu tidak bergairah, saya jadi berandai-andai penuh tanda tanya???. Hari berikutnya saya sudah terbang ke Surabaya dengan pesawat, siangnya saya langsung dipertemukan dengan seorang dokter spesialis bedah mamae, dr Eddy Tanggo, dia dokter ahli bedah terbaik ke 2 di Surabaya dengan spesialisasi mamae atau payudara. Begitu melihat hasil pemeriksaan awal saya yang di Jakarta, dia juga berkesimpulan bahwa benjolan yang ada di payudara saya itu jenisnya CA (kanker), tapi beliau tetap menginginkan pemeriksaan ulang. Saya menjalani lagi proses pemeriksaan ulang berupa mammografi yang menyiksa itu, USG, ditambah biopsi di daerah yang dicurigai ada benjolannya, semua saya jalani seorang diri. Saya baru merasa 'khawatir' alias campur aduk karena tidak ada seorangpun yang bisa saya ajak berbicara atau sharing perasaan alias 'curhat' ataupun yang mau memberitahukan keadaan saya yang sebenarnya. Tiga hari saya lalui seluruh proses sendirian, rasanya seperti setahun, karna setiap detik rasanya saya dikejar oleh sesuatu yang menakutkan. Hasilnya, benjolan yang tadinya terindikasi CA/kanker, begitu dibiopsi ternyata indikasinya 'hanya' berupa pembengkakan kelenjar? .. bukan tumor.. dan hasil USG 4 dimensi diketahui besarannya dan letaknya di daerah mana saja.. tapi hasil mammografi terlihat konfigurasi yang mengindikasikan CA/kanker. Dokter Eddy tidak mau ambil resiko, beliau bilang, mungkin yang terambil waktu biopsi memang kebetulan jenisnya kelenjar, belum tentu yang lainnya, karena dari hasil USG kan terlihat banyak sekali benjolannya. Jadi sebaiknya memang dilakukan tindakan atau operasi, besok langsung cek darah, jantung, paru dan seluruhnya pokoknya general check up, katanya, saya sudah siapkan tempat di rumah sakit, mau rumah sakit mana? .. Ya Allah.. saya rasanya lemas, tapi berusaha untuk tetap terlihat tegar, tanpa pilihan, saya jalani lagi proses general check up. Semua normal, tapi baru ketahuan bahwa saya ternyata punya kelainan jantung bawaan. Sistem electric di jantung saya yang sebelah kiri mati total dan tidak berfungsi, ini bawaan dari lahir. kata dokter jantungnya, sepanjang ini tidak mengganggu, ya.. tidak apa2, cuma kalau kelelahan saya akan lebih megap2 dibandingkan yang normal, kalau megap2nya mengganggu tindakan yang diambil ya.. pasang alat pacu .. dengan entengnya dokternya menerangkan .. saya cuma manggut2 bingung .. mudah2an tidak sampai begitu ya.. sambil bercanda dokternya menambahkan, kalau pakai alat pacu itu, pasti ndak pernah deg2an lagi karena denyutnya jadi konstan terus, kan mesin yang bekerja .. trus kalau di bandara, ndak boleh lewat metal detektor .. walah .. saya tambah bengong ...
Setelah diskusi dengan seluruh keluarga, diputuskanlah saya harus menjalani pembedahan alias operasi besar, tapi saya harus kembali dulu ke Jakarta untuk mempersiapkan segalanya, saya hanya punya waktu 2 hari. Seluruh keluarga besar diberitahu, juga anak2 saya. Rasanya saya seperti di awang-awang, tidak tahu harus berbuat apa atau berkata apa, dengan pasrah semua saya serahkan pada Allah Ta'ala. Suami mendadak menggelar pengajian di rumah di Depok menjelang hari operasi atau pembedahan, dengan perasaan di tabah-tabahkan saya lalui semuanya. Saya didampingi suami dan anak tertua kembali ke Surabaya dan langsung menuju ke rumah sakit RKZ yang sebelumnya telah dipesan, sampai di RS, saya mengikuti semua prosedur administrasi, dan persiapan besok pagi kira2 jam 8 operasinya akan dimulai. Jam 10 malam saya sudah tidak boleh makan apa2 lagi alias puasa.
Karena ada kelainan jantung, maka tim dokterpun bertambah, selain dokter Eddy Tango yang ahli bedah, juga disiapkan tim dokter ahli patologinya. ada istrinya kakak ipar yang juga dokter ahli patologi ikut dalam tim, kata dokter Eddy, supaya kerjanya tuntas, tidak berkali-kali. Setiap benjolan yang diambil, segera diuji oleh ahli patologi di tempat itu juga, semuanya supaya aman. Alhasil operasinya baru selesai jam 2.30 siang, saya tersadar kira2 jam 3 lewat, waktu tersadar saya masih berpikir..kok operasinya belum juga di mulai, saya mencoba untuk membuka mata tapi rasanya berat sekali, samar terlihat jam di dinding menunjukkan angka 3 lewat. Memori saya dengan cepat kembali lagi, wah..berarti ini sudah selesai operasinya, tapi saya tidak kuat untuk bergerak ataupun membuka mata, hanya suara2 orang merintih dan mengerang di samping tempat saya terbaring, baru saya sadari belakangan, bahwa itu ruang isolasi pasca operasi, dan setiap pasien selesai operasi hari itu harus di tempatkan dulu di situ lebih kurang 6 jam terutama untuk pasien yang keadaannya sangat mengkhawatirkan. Saya berusaha berteriak, tapi rasanya tidak berdaya, perasaan saya waktu itu campur aduk, (bagi yang pernah merasakan proses atau peristiwa seperti ini, pasti bisa membayangkan bagaimana rasanya atau perasaan kita kalau kita baru saja sadar dari pembiusan total dan menjalani operasi besar, susah untuk digambarkan) tiba2 seorang perawat menghampiri, sambil mengelus tangan saya dia berbisik lirih, ibu sudah sadar?.. saya mengangguk lalu minta dipanggilkan kakak ipar saya yang juga dokter spesialis anastesi. Dengan tanggap, kakak ipar saya langsung memerintahkan para perawat untuk segera memindahkan saya ke ruang perawatan yang sudah dipersiapkan, tapi dijawab, bahwa saya harus tetap di ruang isolasi minimal 6 jam, kakak ipar saya langsung menjawab, itu tanggungjawab saya, pindahkan saja dengan seluruh peralatan bantu itu, kalau tidak segera nanti pasiennya malah tambah stres... alhamdulillah, rasanya lega banget .. sampai di kamar perawatan saya disambut seluruh keluarga, meskipun masih setengah teler, saya langsung disuruh minum dan makan, tapi rasa biusnya masih terasa di leher dan tenggorokan, juga mata saya masih berat banget, akhirnya saya terlelap lagi meskipun telinga saya masih jelas mendengar suara2 saudara2 yang sedang asyik mengobrol .. rasanya kesal banget, karna ndak berdaya ...
Untuk mengurangi rasa sakit pasca operasi, saya diberi 'pain killer' selama tiga hari juga suntikan antibiotik yang kalau disuntikkan rasanya sakit luar biasa.
Hari ke 5 pasca operasi, hasil lab patologinya sudah bisa diketahui, alhamdulillah indikasi CA/kanker tidak didapat, yang ada adalah pengapuran kelenjar air susu yang jumlahnya banyak menyerupai anggur. Sujud syukur kami sekeluarga, disertai dengan linangan airmata. Terimakasih Ya Allah.. semoga 'kejutan' ini ada hikmahnya untuk saya pribadi juga keluarga.
Selama di Tanah Suci, setiap saya memasuki masjid, saya selalu merasa merinding, tapi hanya sebelah kiri atau bagian kiri tangan saya. Awalnya saya tidak punya prasangka atau firasat apa2, saya anggap wajar2 saja kalau saya terharu atau merinding ketika itu, maklum inilah kali pertama saya berkesempatan berkunjung ke Tanah Suci, Subhanallah Ya, Allah .. berulang-ulang saya mengucap syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan pada kami.
Begitu seterusnya setiap kali saya masuk ke masjid ataupun selesai shalat. Puncaknya ketika selesai tawaf wada' dan selesai shalat sunnah di dekat Ka'bah, yang namanya merinding itu tetap saja ada dan 'cuma' disebalah kiri badan saya. Saya langsung bersujud dan berdoa, semoga hal itu merupakan isyarat yang baik, kalaupun hal ini merupakan isyarat yang tidak baik, semoga dengan ijin Allah SWT, saya dapat mengatasinya dengan baik, anggap saja sebagai 'hadiah' yang nilainya tak terhingga. Dengan kepasrahan penuh, saya siapkan diri dan mental saya baik2.
Kami kembali ke Indonesia kira2 10 hari menjelang Idul Fitri. Sampai di rumah, saya sibuk mempersiapkan segala keperluan untuk Lebaran juga beres2 rumah karena pasti kami sekeluarga akan mudik ke Jatim. Di tengah kesibukan beres2 dll, setiap malam menjelang tidur tangan kiri saya terasa pegal dan linu. Awalnya saya tidak curiga, tapi lama2 saya berpikir, kenapa yang pegal tangan kiri? kan yang bekerja selalu tangan kanan?.. iseng2 saya raba payudara sebelah kiri..saya terkejut..kok..terasa ada seperti benjolan sebesar bakso.. saya coba periksa sendiri dengan teknik deteksi dini yang sering kita baca di majalah, koran dll.. benjolan itu semakin terasa. Untuk memastikannya, saya minta suami untuk merabanya, dan dia juga merasa ada benjolan sebesar bakso di samping payudara saya dengan arah jarum jam 3 dan 6.
Seminggu setelah Lebaran, saya sempatkan waktu untuk kontrol ke dokter, karena 'agak' cemas, saya konsultasi dulu dengan seorang teman wanita yang berprofesi sebagai dokter. Dengan perasaan tegar saya jalani seluruh prosesi pemeriksaan, dari USG, Mammografi yang sakitnya minta ampun.. lalu USG 4 dimensi untuk meyakinkan bahwa hasil USG dan Mammografi itu benar2 valid. Setelah semua hasil dipastikan 'valid', teman saya yang dokter itu berusaha untuk menjelaskannya pada saya. Dia terlihat sangat sedih, jadi semua keterangannya semakin membuat saya bingung, daripada saya tambah bingung, saya lalu bilang: kalau hasilnya memang mengkhawatirkan, anggap saja itu merupakan 'hadiah' dari Allah SWT untuk saya, dan saya harus bisa menerimanya dengan tabah, mudah2an ada pahala atau hikmah di balik semua ini. Teman saya langsung memeluk saya sambil menangis dan berkata berkata: mbak iing kok tabah banget sih. Alhamdulillah, mudah2an saya akan tetap tabah.
Berita itu langsung saya kirimkan ke kakak ipar saya yang berprofesi sebagai dokter di Surabaya sesuai saran suami. Begitu menerima semua hasil pemeriksaan saya, beliau langsung memutuskan bahwa saya harus segera berangkat ke Surabaya untuk menjalani pemeriksaan atau tindakan selanjutnya. Kamu berkejaran dengan waktu ing... saya masih menanggapi dengan ringan tanpa prasangka apa2, semua tampak sibuk tapi lesu tidak bergairah, saya jadi berandai-andai penuh tanda tanya???. Hari berikutnya saya sudah terbang ke Surabaya dengan pesawat, siangnya saya langsung dipertemukan dengan seorang dokter spesialis bedah mamae, dr Eddy Tanggo, dia dokter ahli bedah terbaik ke 2 di Surabaya dengan spesialisasi mamae atau payudara. Begitu melihat hasil pemeriksaan awal saya yang di Jakarta, dia juga berkesimpulan bahwa benjolan yang ada di payudara saya itu jenisnya CA (kanker), tapi beliau tetap menginginkan pemeriksaan ulang. Saya menjalani lagi proses pemeriksaan ulang berupa mammografi yang menyiksa itu, USG, ditambah biopsi di daerah yang dicurigai ada benjolannya, semua saya jalani seorang diri. Saya baru merasa 'khawatir' alias campur aduk karena tidak ada seorangpun yang bisa saya ajak berbicara atau sharing perasaan alias 'curhat' ataupun yang mau memberitahukan keadaan saya yang sebenarnya. Tiga hari saya lalui seluruh proses sendirian, rasanya seperti setahun, karna setiap detik rasanya saya dikejar oleh sesuatu yang menakutkan. Hasilnya, benjolan yang tadinya terindikasi CA/kanker, begitu dibiopsi ternyata indikasinya 'hanya' berupa pembengkakan kelenjar? .. bukan tumor.. dan hasil USG 4 dimensi diketahui besarannya dan letaknya di daerah mana saja.. tapi hasil mammografi terlihat konfigurasi yang mengindikasikan CA/kanker. Dokter Eddy tidak mau ambil resiko, beliau bilang, mungkin yang terambil waktu biopsi memang kebetulan jenisnya kelenjar, belum tentu yang lainnya, karena dari hasil USG kan terlihat banyak sekali benjolannya. Jadi sebaiknya memang dilakukan tindakan atau operasi, besok langsung cek darah, jantung, paru dan seluruhnya pokoknya general check up, katanya, saya sudah siapkan tempat di rumah sakit, mau rumah sakit mana? .. Ya Allah.. saya rasanya lemas, tapi berusaha untuk tetap terlihat tegar, tanpa pilihan, saya jalani lagi proses general check up. Semua normal, tapi baru ketahuan bahwa saya ternyata punya kelainan jantung bawaan. Sistem electric di jantung saya yang sebelah kiri mati total dan tidak berfungsi, ini bawaan dari lahir. kata dokter jantungnya, sepanjang ini tidak mengganggu, ya.. tidak apa2, cuma kalau kelelahan saya akan lebih megap2 dibandingkan yang normal, kalau megap2nya mengganggu tindakan yang diambil ya.. pasang alat pacu .. dengan entengnya dokternya menerangkan .. saya cuma manggut2 bingung .. mudah2an tidak sampai begitu ya.. sambil bercanda dokternya menambahkan, kalau pakai alat pacu itu, pasti ndak pernah deg2an lagi karena denyutnya jadi konstan terus, kan mesin yang bekerja .. trus kalau di bandara, ndak boleh lewat metal detektor .. walah .. saya tambah bengong ...
Setelah diskusi dengan seluruh keluarga, diputuskanlah saya harus menjalani pembedahan alias operasi besar, tapi saya harus kembali dulu ke Jakarta untuk mempersiapkan segalanya, saya hanya punya waktu 2 hari. Seluruh keluarga besar diberitahu, juga anak2 saya. Rasanya saya seperti di awang-awang, tidak tahu harus berbuat apa atau berkata apa, dengan pasrah semua saya serahkan pada Allah Ta'ala. Suami mendadak menggelar pengajian di rumah di Depok menjelang hari operasi atau pembedahan, dengan perasaan di tabah-tabahkan saya lalui semuanya. Saya didampingi suami dan anak tertua kembali ke Surabaya dan langsung menuju ke rumah sakit RKZ yang sebelumnya telah dipesan, sampai di RS, saya mengikuti semua prosedur administrasi, dan persiapan besok pagi kira2 jam 8 operasinya akan dimulai. Jam 10 malam saya sudah tidak boleh makan apa2 lagi alias puasa.
Karena ada kelainan jantung, maka tim dokterpun bertambah, selain dokter Eddy Tango yang ahli bedah, juga disiapkan tim dokter ahli patologinya. ada istrinya kakak ipar yang juga dokter ahli patologi ikut dalam tim, kata dokter Eddy, supaya kerjanya tuntas, tidak berkali-kali. Setiap benjolan yang diambil, segera diuji oleh ahli patologi di tempat itu juga, semuanya supaya aman. Alhasil operasinya baru selesai jam 2.30 siang, saya tersadar kira2 jam 3 lewat, waktu tersadar saya masih berpikir..kok operasinya belum juga di mulai, saya mencoba untuk membuka mata tapi rasanya berat sekali, samar terlihat jam di dinding menunjukkan angka 3 lewat. Memori saya dengan cepat kembali lagi, wah..berarti ini sudah selesai operasinya, tapi saya tidak kuat untuk bergerak ataupun membuka mata, hanya suara2 orang merintih dan mengerang di samping tempat saya terbaring, baru saya sadari belakangan, bahwa itu ruang isolasi pasca operasi, dan setiap pasien selesai operasi hari itu harus di tempatkan dulu di situ lebih kurang 6 jam terutama untuk pasien yang keadaannya sangat mengkhawatirkan. Saya berusaha berteriak, tapi rasanya tidak berdaya, perasaan saya waktu itu campur aduk, (bagi yang pernah merasakan proses atau peristiwa seperti ini, pasti bisa membayangkan bagaimana rasanya atau perasaan kita kalau kita baru saja sadar dari pembiusan total dan menjalani operasi besar, susah untuk digambarkan) tiba2 seorang perawat menghampiri, sambil mengelus tangan saya dia berbisik lirih, ibu sudah sadar?.. saya mengangguk lalu minta dipanggilkan kakak ipar saya yang juga dokter spesialis anastesi. Dengan tanggap, kakak ipar saya langsung memerintahkan para perawat untuk segera memindahkan saya ke ruang perawatan yang sudah dipersiapkan, tapi dijawab, bahwa saya harus tetap di ruang isolasi minimal 6 jam, kakak ipar saya langsung menjawab, itu tanggungjawab saya, pindahkan saja dengan seluruh peralatan bantu itu, kalau tidak segera nanti pasiennya malah tambah stres... alhamdulillah, rasanya lega banget .. sampai di kamar perawatan saya disambut seluruh keluarga, meskipun masih setengah teler, saya langsung disuruh minum dan makan, tapi rasa biusnya masih terasa di leher dan tenggorokan, juga mata saya masih berat banget, akhirnya saya terlelap lagi meskipun telinga saya masih jelas mendengar suara2 saudara2 yang sedang asyik mengobrol .. rasanya kesal banget, karna ndak berdaya ...
Untuk mengurangi rasa sakit pasca operasi, saya diberi 'pain killer' selama tiga hari juga suntikan antibiotik yang kalau disuntikkan rasanya sakit luar biasa.
Hari ke 5 pasca operasi, hasil lab patologinya sudah bisa diketahui, alhamdulillah indikasi CA/kanker tidak didapat, yang ada adalah pengapuran kelenjar air susu yang jumlahnya banyak menyerupai anggur. Sujud syukur kami sekeluarga, disertai dengan linangan airmata. Terimakasih Ya Allah.. semoga 'kejutan' ini ada hikmahnya untuk saya pribadi juga keluarga.
Monday, September 8, 2008
PILIHAN
Tahu2 kok sudah mau pemilu lagi?... Sudah banyak 'tokoh' yang berkampanye terselubung di media2, cetak maupun elektronik. Partai yang terdaftar untuk bisa ikut pemilu 40-an lebih. Apakah ini yang dinamakan demokrasi?.. emang sih.. yang namanya partai itu adalah salah satu pilarnya demokrasi?.. Persoalannya mungkin, apakah rakyat sudah 'cukup' cerdas untuk bisa menerimanya?... atau malahan tambah bingung?... dan apakah partai2 yang banyak itu bisa menjadi corong atau penyambung aspirasi seluruh rakyat?.. banyak banget pertanyaan di kepalaku. Atau aku juga ikut bingung sendiri?.. Pengennya sih, bisa ikut berpartisipasi, maksudnya ingin juga ikut menyumbangkan tenaga dan pikiran bagi kemajuan negara dan bangsa. Tapi dengan cara apa?.. apakah harus dengan jadi caleg dan masuk sebagai anggota parlemen?.. atau menjadi pengurus salah satu partai ..
Bila harus memilih.. apa yang jadi pilihan .. bingung sendiri. Karna sistem yang tidak memungkinkan suara atau aspirasi kita terwakilkan. Akibatnya banyak masyarakat yang sudah jenuh alias muak dengan situasi akhir2 ini. Dengan memilihpun situasi tetap tidak berubah, Janji2 manis hanya bergaung saat dekat2 pemilu dan uang yang dihamburkan tidaklah kecil. Jadi, tidak memilihpun sudah merupakan pilihan. Karena memilih itu hak bukan kewajiban, jadi terserah pada kita sendiri, hak itu mau dipergunakan atau tidak. Untuk saat ini, karena sistemnya belum memungkinkan ya.. akhirnya haknya tidak dipergunakan dulu.
Yang penting kita berbuat apa saja yang tidak merugikan orang lain, tidak menyakiti hati orang lain, tidak mencari kebahagian di atas penderitaan orang lain, berusaha tidak membuat orang lain tersinggung atas perbuatan atau perkataan kita dan yang terpenting semua tindakan baik yang kita lakukan berguna bagi orang lain .. mudah2an pilihan ini menjadi pilihan yang terbaik untuk saat ini.
Bila harus memilih.. apa yang jadi pilihan .. bingung sendiri. Karna sistem yang tidak memungkinkan suara atau aspirasi kita terwakilkan. Akibatnya banyak masyarakat yang sudah jenuh alias muak dengan situasi akhir2 ini. Dengan memilihpun situasi tetap tidak berubah, Janji2 manis hanya bergaung saat dekat2 pemilu dan uang yang dihamburkan tidaklah kecil. Jadi, tidak memilihpun sudah merupakan pilihan. Karena memilih itu hak bukan kewajiban, jadi terserah pada kita sendiri, hak itu mau dipergunakan atau tidak. Untuk saat ini, karena sistemnya belum memungkinkan ya.. akhirnya haknya tidak dipergunakan dulu.
Yang penting kita berbuat apa saja yang tidak merugikan orang lain, tidak menyakiti hati orang lain, tidak mencari kebahagian di atas penderitaan orang lain, berusaha tidak membuat orang lain tersinggung atas perbuatan atau perkataan kita dan yang terpenting semua tindakan baik yang kita lakukan berguna bagi orang lain .. mudah2an pilihan ini menjadi pilihan yang terbaik untuk saat ini.
Sunday, September 7, 2008
FACTORY OUTLET
Semodern dan sebesar apapun kota atau negara, yang telah saya kunjungi, ternyata tetap saja ada yang namanya factory outlet. Inilah tempat favorit yang jangan sampai dilewatkan, di sana banyak terdapat barang2 branded, alias bermerk terkenal. Tak ketinggalan di Tokyo - Jepang, meskipun letaknya jauh di luar kota Tokyo. Harga yang ditawarkan di outlet2 itu memang 'sangat' murah alias miring, dibandingkan kalau kita beli di butik2nya yang ada di daerah Ginza atau Shinjuku. Kualitas barangnya juga bagus2, dan potongan harganya bisa sampai 70%nya. Bagi para penyuka belanja dan barang2 bermerk, bila ke Jepang atau tepatnya Tokyo, jangan lupa mampir ke daerah ini. Dengan kereta api ambil saja jurusan yang ke Disneyland tapi jangan turun di situ, masih terus sedikit, kira2 3 atau 4 stasiun dari situ, dijamin anda puas banget bisa mendapatkan barang2 bermerk dengan harga miring. Jangan bayangkan outlet2 itu sama dengan outlet2 yang ada di Indonesia.
KIOS TANPA PENJAGA
Waktu kami (saya, suami dan anak tertua) ke kawasan Saitama, untuk mengunjungi keluarga angkat anak saya di kota Miyashiro Machi - pinggiran Tokyo, Jepang, dari stasiun kereta api kami berjalan kira2 5 menit menuju ke rumahnya. Disepanjang perjalanan kaki itu, banyak kebun2 sayuran juga sawah milik warga setempat. Daerahnya tidak begitu padat penghuninya, rumah2 di daerah itu juga relatif lebih luas dibandingkan rumah2 yang ada di kota metropolitan Tokyo ataupun di Kyoto sekalipun. Banyak rumah di daerah Saitama memiliki halaman depan maupun belakang, yang dimanfaatkan oleh si empunya dengan menanam sayuran2an.
Di tengah perjalanan, kami menemukan satu kios kecil yang menjual hasil kebun ini tapi tanpa penjaga. Semua barang diletakkan saja di sebuah meja dengan tulisan harganya, bagi yang ingin membeli, cukup masukkan uang ke dalam kotak yang terkunci sesuai dengan harga yang tertulis.
Saturday, September 6, 2008
HOMESTAY
Kemarin, kami kedatangan 2 mahasiswa dari Korea dan Jepang, mereka mendapat beasiswa dari Diknas untuk belajar bahasa Indonesia di STBA LIA, yang dari Korea bernama WooJae Lee, yang kita panggil dengan nama Indonesia Ujang, dia dari INHA UNIVERSITY di Korea jurusan Sejarah dan yang dari Jepang bernama Katsuya Takahashi yang punya nama Indonesia Joko, dari Tokyo International University, School of Language Communication.
Ujang akan tinggal di Indonesia sekitar 1 tahun, sementara Joko hanya 6 bulan. Ini kali pertama mereka pergi ke luar dari negerinya. Ujang anaknya seneng ngomong meskipun bahasa Inggrisnya agak sulit dimengerti apalagi bahasa Indonesia. Joko lebih pendiam meskipun bahasa Inggrisnya agak lebih baik, dia juga pandai bermain gitar dan suaranya lumayan bagus. Untuk sementara, kira2 10 hari, sebelum dapat kos2an mereka akan tinggal di rumah kami di Depok.
Setelah seminggu yang lalu, rumah kami juga menerima kunjungan mahasiswa2 dan seorang dosen dari Kyoto University, Jepang yang tergabung dalam kelompok KIDS, yaitu kelompok yang memperkenalkan penyelamatan dini pada anak2 tingkat Sekolah Dasar dan Menengah tentang bagaimana kalau terjadi gempa. Dan kelompok ini setiap tahun pada musim panas biasanya antara bulan Agustus akan selalu mengunjungi Indonesia untuk memberikan penyuluhan deteksi dini atau penyelematan kalau terjadi gempa di Indonesia. Pada tahun 2007 daerah yang mereka kunjungi adalah Aceh, Jogyakarta dan Bandung. Tapi untuk tahun ini hanya Bandung dan Jogyakarta.
Friday, September 5, 2008
RENUNGAN
Harta yang paling berharga adalah SABAR
Teman yang paling setia adalah AMAL
Ibadah yang paling indah adalah IKHLAS
Identitas diri yang paling tinggi adalah IMAN
Dan Pekerjaan yang paling berat adalah MEMA'AFKAN
Tenang hati ada dalam IMAN
Bahagia ada dalam SHOLAT
Sehat jasmani dan rohani ada dalam RIDHO
Cantik atau tampan ada dalam SENYUM
Menjaga kehormatan diri ada dalam HIJAB
dan Damai dalam jiwa ada dalam DZIKIRULLAH
Sahabat adalah Dia yang Menghampiri, ketika orang lain menjauh krn persahabatan itu seperti Tangan dan Mata,
Saat tangan terluka Mata yang menangis dan saat Mata menangis, Tangan yang mengusap.
Teman yang paling setia adalah AMAL
Ibadah yang paling indah adalah IKHLAS
Identitas diri yang paling tinggi adalah IMAN
Dan Pekerjaan yang paling berat adalah MEMA'AFKAN
Tenang hati ada dalam IMAN
Bahagia ada dalam SHOLAT
Sehat jasmani dan rohani ada dalam RIDHO
Cantik atau tampan ada dalam SENYUM
Menjaga kehormatan diri ada dalam HIJAB
dan Damai dalam jiwa ada dalam DZIKIRULLAH
Sahabat adalah Dia yang Menghampiri, ketika orang lain menjauh krn persahabatan itu seperti Tangan dan Mata,
Saat tangan terluka Mata yang menangis dan saat Mata menangis, Tangan yang mengusap.
Tuesday, September 2, 2008
ROPPONGI HILLS
TOKYO UNIVERSITY - TODAI
Ndak kebayang aku bisa lihat dan jalan2 keliling Todai, ini salah satu universitas terkenal di Jepang selain Kyodai (Kyoto University - tempat anak dan mantuku sekarang menuntut ilmu). Kalau di Kyodai, bangunannya banyak yang sudah baru, tapi di Todai, bangunannya masih kuno dan mungkin tetap dipertahankan seperti itu. Mudah2an kelak Ade - gadisku yang imut mau atau bisa meneruskan ke sana..ayo De..belajar yg giat supaya bisa meneruskan kuliah ke Todai...
NAIK SHINKANZEN
ini kali ke 2 saya naik kereta api tercepat di dunia, kali ini saya menempuh jarak yang lumayan jauh, yaitu Kyoto - Tokyo dengan jarak tempuh sama dengan Jakarta - Surabaya, lebih kurang 700 km, dan hanya ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Wah, Jepang memang teratur sekali, semua bisa diperhitungkan dengan tepat. Jalan, bis, apalagi kereta bawah tanahnya semua teratur rapi, di jam2 padat saja, orang masih berjajar rapi untuk naik ke bis atau kereta yang merupakan transportasi umum masyarakat Jepang pada umumnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)