Seorg staf baru saja memberitahukan bahwa ada jurnal yg khusus perempuan di internet, katanya, coba deh ibu sekali-sekali liat atau baca. Dengan penasaran saya coba buka dan terbacalah sebuah artikel tertanggal 11 Desember 2006 dgn topik poligami. Saya jadi berpikir keras, kenapa ya..semakin maju dunia atau peradabannya, manusia kok cenderung berpikir ke belakang. Kalau di cari2 atau kerennya ditelaah oleh orang awam sekalipun, dalam kitab suci semua hal jelas dan gamblang uraiannya tanpa harus ada interpretasi macam2. Saya sependapat bahwa sesungguhnya agama Islam itu datang untuk mengeliminasi praktik tersebut. Persepsi saya pribadi, setiap ayat yang diturunkan oleh Tuhan YME itu pastilah terkait dengan konteks atau sikon pada masa itu. Belum lagi kalau kita telusuri mengapa atau kenapa ayat itu diturunkan.
Lalu dengan kecanggihan berpikir serta tingginya beradaban manusia masa kini, semua hal seolah harus kembali diinterpretasikan oleh masing2 individu demi kepentingan individu itu sendiri dengan menafikkan telaah yang sudah dilakukan berabad-abad yang lalu. Semua terkait dengan atau untuk kepentingan diri sendiri.
Para ulama yang harusnya menjadi jembatan bagi umat tidak menjalankan peran itu dengan baik dan bijak. Semuanya terkait dengan kepentingan masing-masing. Dalam agama manapun, tidak akan ditemukan perbedaan gender atau jenis kelamin. Tuhan YME menciptakan manusia dengan jenis kelamin yang berbeda itu bukan tanpa pertimbangan, dan bukan untuk saling mendominasikan?.... Konon awal penciptaan Tuhan itukan Adam AS yang berjenis kelamin laki-laki, lalu untuk kelangsungan kehidupan dikemudian hari diciptakanlah kemudian Hawa yang diambil dari tulang rusuk Adam, bukan diambil dari tulang kepala yang berarti bisa bertindak sewenang-wenang atau menguasainya, juga tulang tangan ataupun kaki yang dengan sewenang-wenang bisa diinjak tapi dari tulang rusuk yang letaknya di tengah-tengah karena dia atau Hawa akan ditempatkan sejajar. Dan kalaupun boleh diinterpretasikan pasti juga untuk penyeimbang.
Secara kodrati, manusia laki-laki itu ..... buuuaanyak pokoknya, ndak perlu disebutkan satu-satu), yang salah satunya adalah lemah dalam hal pengendalian diri atau nafsu??, lalu manusia perempuan itu secara kodrati juga buuuuaaanyak, dan salah satunya merupakan makhluk penggoda, dan yang senengnya memang menyakiti antar jenisnya sendiri alias sesama perempuan.
Kalau ditelaah dengan logika bodoh2an bahwa laki-laki boleh menikah dengan 2,3 atau 4 wanita, dst, pastilah Tuhan akan menciptakan populasi laki-laki empat kali lebih sedikit daripada perempuan dan juga sebaliknya, perempuan tentunya populasinya akan empat kali atau lebih dari laki-laki.
Kalau menelaah tentang isi atau kandungan kitab suci..pastilah memerlukan pemikiran dan keahlian khusus..dan mungkin sayapun bukan atau tidak punya kapasitas untuk itu. Yang saya ingin kemukakan hanyalah hal-hal yang bisa ditangkap secara logis atau rasional. KENAPA ADA POLIGAMI???? .... ya karena PEREMPUAN ITU SENDIRI YANG MAU DIPOLIGAMI ....
Tidak perlu ada pembahasan atau telaah maupun dalih agama untuk mendukung hal ini. Semua tergantung dari diri kita sendiri sebagai perempuan. Diri kita sendirilah yang harus bisa dibuat cerdas untuk berpikir demi mengangkat derajat dan martabat diri kita sendiri. Menjadi istri ke 2, 3 dst itu bukan takdir, tapi itu nasib dan pilihan yang bisa kita tolak. Kunci surga itu bisa diperoleh bukan hanya dengan mengijinkan suami untuk menikah lagi, menikah lagi, menikah lagi, menikah lagi dan menikah lagi..lalu ini dianggap takdir?....
Anak gadisku pernah nyeletuk, barangkali dia prihatin sekali dengan generasinya yang ndak terarah seolah tidak punya jatidiri terutama perempuannya: sealim-alimnya bapak atau laki-laki tapi kalau ibunya yang notabene perempuan brengsek, insyaallah anak yang dilahirkannya akan brengsek. Tapi sebrengsek-brengseknya bapaknya kalau ibunya bener, insyaallah anak yang dilahirkannya akan bener....
Intinya berusahalah jadi perempuan dan kemudian ibu yang baik bagi generasi berikut, karena kelangsungan generasi itu terletak ditangan kaum perempuan dan tetap menjadi surga bagi mereka.
Thursday, July 17, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment