Wednesday, August 13, 2008

memori yang terserak

kebanjiran

Sekitar tahun 1997, ketika suami baru saja menyelesaikan program S3nya di Arizona State University, di Amrik, tanpa terduga kakak iparku bersama istri dan anak bungsunya serta ayah mertua berkunjung ke Tempe, Arizona, USA. Ceritanya sih.. ingin ikut dan menyaksikan wisuda S3 suami.
Hari pertama kedatangan, seperti biasa setelah sejenak melepas lelah, maklum perjalanan hampir 30 jam dari Surabaya, Indonesia, ke Tempe, AZ, USA, ayah mertuaku langsung ke kamar mandi. mau mandi, trus solat dll. Saya menyiapkan makan siang dibantu suami, setelah siap kami bersama-sama santap makan siang sambil ngobrol dan bercerita macam2. Saya dibantu si sulung membereskan semua piring2 dan alat masak di dapur. Tiba2 apartemen kami ada yang mengetuk, begitu saya buka.. ternyata tetangga dari latai 1 jadi persis di bawah apartemen saya bilang atau bertanya? .. 'Is that something wrong with your bathroom?" .. saya heran? .. emangnya kenapa dengan kamar mandi kami? .. tadi semua menggunakannya seperti biasa.. tapi saya juga penasaran, saya meminta si sulung untuk melihat ke kamar mandi. Dia langsung berteriak .. ma .. lihat nih .. kamar mandinya banjir .. Wah .. kenapa? .. kamar mandinya memang banjir .. alias tergenang air sebatas mata kaki padahal sebagian lantainya tertutup karpet tebal. Usut punya usut, ternyata bapak mertua kami tidak sadar/tahu bahwa kamar mandi di Amrik itu kan biasanya kamar mandi kering. Kalau mau mandi, kita harus masuk ke dalam bath-tub nya .. lha kemungkinan ayah mertua saya waktu mandi tetap berada di luar bath-tub, jadi airnya menggenang ke seluruh kamar mandi. Suami langsung tanggap, menimba seluruh air yang menggenang, memeras karpet tebalnya dan mengeringkan lantainya.

sea world - san diego

Kesempatan ke Amrik tetap harus berkesan, kami merencanakan jalan2 ke sea world mumpung sebagian keluarga berkumpul di Amrik, jadilah suami memutuskan untuk menyewa mobil van besar yang bisa memuat 12 org. Beramai-ramai kami mengunjungi sea world di kota San Diego. Perjalanan dari tempat tinggal kami kurang lebih 7 jam, kami sengaja berangkat 'agak' siang supaya nanti sampai di San Diegonya pagi. Semua sesuai dengan jadwal, jam 6 atau 7 pagi kami sudah sampai di San Diego, karena Sea Worldnya baru buka jam 9 pagi, makanya waktu 2 jam itu kami pergunakan untuk sarapan pagi dan membersihkan badan.
Jam 9 kurang, saya dan suami sudah antri tiket masuk sea world .. tahu2 ada orang Amrik yang antri di depan kami menawarkan beberapa kupon diskon karcis masuk sea world .. wah kalau dihitung lumayan juga potongannya .. kami bisa menghemat sampai dengan 200 dolar Amrik.
Seperti biasa di Amrik (Disneyland atau Sea world) semua karcis masuk pasti buat seharian, jadinya kita bisa ke luar masuk beberapa kali dalam sehari itu. Seharian itu kami semua berkeliling sea world sampai puas .. tidak terasa, jam menunjukkan pukul 3 waktu setempat, saya lalu bertanya: apa ndak ada yang lapar? .. serentak menjawab .. iya .. kami berunding, kalau makannya di dalam areal sea world, pasti mahal dan ndak enak, makanya diputuskan untuk mencari makan di luar baru nanti masuk lagi .. lalu rombongan kecil kami bergegas ke arah pintu ke luar, sambil melewati areal pertunjukan 'shamu' si killer whale .. loh .. 10 mnt lagi pertunjukan terakhir untuk hari ini. Wah..tanpa menyia-nyiakan waktu, rombongan kecil ini putar haluan masuk semua ke areal show ini .. semua sibuk mencari tempat duduk yang strategis .. tahu2 kakak ipar saya yang juga kakak kandung suami tersadar bahwa bapaknya alias eyang alias mertua saya, raib entah ke mana alias terpisah dengan rombongan kecil ini. Sementara pertunjukan 'shamu' sudah mulai, sang 'eyang' belum juga bergabung atau diketemukan, kakak ipar memutuskan untuk segera mencari bapaknya dengan mengajak suami sambil berpesan, nanti kalau pertunjukan sudah selesai, tunggu saja di pintu ke luar, sedangkan sisa rombongan lain tetap menonton pertunjukan sampai selesai.
Sesuai janji, selesai pertunjukan kami semua menunggu dekat pintu ke luar tempat pertunjukan 'shamu' bukan pintu ke luar sea world, tapi hampir satu jam kok belum ada tanda2 bahwa bapak mertua sudah diketemukan? ... akhirnya kami semua 'hampir' melupakan lapar kami, karena juga khawatir di mana bapak mertuaku ? ...
Hampir dua jam menunggu tanpa kepastian, akhirnya diputuskan makan aja seadanya alias fastfood yang ada di dekat tempat kami menunggu. Saya iseng2 bilang pada salah satu anggota rombongan kecil ini, coba deh, kamu berjalan ke arah luar sea world, liat2 siapa tahu ada tempat makan yang lebih enak sekalian liat2/cari2 'eyang' atau bapak mertuaku di luar. Benar dugaan saya, ternyata beliau ada di luar sedang duduk menunggu di bawah pohon, alhamdulillah hirobbilalamin .. ketemu sudah .. tapi masalahnya belum selesai karena kami harus mencari suami saya dan kakaknya ...
Ketika rombongan kecil ini sudah berkumpul kembali, berceritalah suami saya, dia sampai mengerahkan seluruh sekuriti sea world untuk berkeliling mencari bapaknya yang hilang ... dan waktu kami tanya pada bapak mertua .. tadi kemana saja .. kami cari2 sekeliling sea world yg luas ini tapi ndak ketemu. Beliau bercerita kalau tadi beliau ke luar dari areal sea world, mau ke tempat mobil kami diparkir, karna sebelumnya kan sudah sepakat mau ke luar untuk makan siang tapi ndak ketemu, trus sempat juga jalan ke arah highway, tapi bingung sendiri, makanya karna kelelahan beliau kembali lagi duduk dekat pintu ke luar sea world dengan harapan nantinya diketemukan ...


'something' disposal

Suatu hari, ketika sampai di LA - alias Los Angeles, bapak mertua mengeluh bahwa beliau kehabisan pakaian dalam tepatnya celana dalam, karena ndak mungkin ke laundry hanya untuk nyuci beberapa lembar 'cd', maka istri kakak ipar menawarkan 'disposal cd' yang sekali pakai di buang, jadi ndak perlu dicuci. Awalnya beliau menolak, karna belum biasa dan modelnya bukan seperti model cd yang biasa beliau gunakan. Dibujuk-bujuk oleh suami dan kakaknya, akhirnya beliau bersedia mencoba, diambilkanlah cd disposal yang memang khusus untuk laki2. Selesai mencoba, dengan muka cemberut beliau bilang bahwa ukurannya kekecilan, padahal itu sudah ukuran terbesar untuk laki2 .. tanpa kehilangan akal, istri kakak suamiku menawarkan 'cd disposal' yang untuk ukuran wanita, dan tentunya ada motifnya, kembang2 kecil, jadilah beliau mengenakannya. Setiap pemberhentian dan beliau ke kamar kecil, kami semua tersenyum dan tertawa terbahak-bahak .. tanpa beliau mengerti. Ma'af ya eyang sayang ...


Bangkok

Petualangan ini kami teruskan sampai Bangkok, Thailand. Suatu hari, dari pagi2 sekali kami sudah siap di lobby hotel untuk ikut tur keliling Bangkok. Kami melihat berbagai obyek wisata yang ada di Bangkok, sore hari kira2 jam 5 kami baru kembali lagi ke hotel. Karena kelelahan semua langsung tertidur pulas. Jam 7.30 malam kami semua dihebohkan oleh eyang, dia membangunkan kami semua, sambil menggerutu, 'kita ketinggalan pesawat'. Eyang buru2 ke kamar mandi untuk mandi lalu, sembahyang 2 rakaat, kita semua bengong.. eyang.. ini baru jam 7.30 malam, sementara pesawatnya baru besok pagi jam 7, jadi kita tidak ketinggalan pesawat kok. Mungkin tadi karna capek, semua tertidur dengan nyenyak termasuk eyang, jadi waktu beliau terbangun duluan, beliau mengira kalau hari sudah pagi ... he.. he.. dan eyang juga tadi sudah sembahyang subuh, padahal harusnyakan sembahyang magrib. Alhasil, suami dan anak saya mengajak eyang berjalan-jalan lagi di seputar hotel, sampai lelah baru kembali ke hotel. Rupanya eyang sebetulnya masih jetleg dengan penerbangan dari Amrik ke Bangkok, Thailand maklum kan waktu itu juga sudah cukup sepuh ...

No comments: